BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 24 Agustus 2009

Pendidikan Di Jembrana

Wajib Pendidikan di Jembrana yaitu wajib pendidikan 12 Tahun mulai dari pendidikan Pra Sekolah yaitu Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD/Mi), SLTP/MTs, SMU/Ma.


Guna meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat di Kabupaten Jembrana, Pemerintah Kabupaten Jembrana melakukan inovasi/trobosan dibidang pendidikan, langkah - langkah yang diambil yaitu :

Memberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang seluas ? luasnya bagi setiap warga masyarakat di Kabupaten Jembrana melalui :
Pembebasan SPP, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA bagi seluruh sekolah negeri yang ada (Pendidikan Gratis).
Memberikan Bea Siswa bagi yang menempuh pendidikan pada lembaga atau sekolah swasta, dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi Negeri.



peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar bagi anak didik dan guru. Peningkatan kualitas sarana pendidikan ini, melalui Block Grant atau pola yang mengedepankan partisipasi masyarakat, melalui Komite Sekolah yang ada. Pemerintah memfasilitasi dan memberikan bantuan berupa dana atau material. Dipilihnya pola Block Grant dan bukan diproyekkan, bertujuan untuk memberikan ruang partisipasi kepada masyarakat pendidikan itu sendiri, juga bertujuan untuk melakukan efesiensi dan pemanfaatan dana yang lebih optimal, dengan sasaran akhir yang lebih maksimal.


Peningkatan SDM Pendidik, dengan memberikan kesempatan yang seluas ? luasnya bagi para guru dan pendidik, untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yakni melalui program D-3, S-1, dan S-2, dengan tanggungan pembiayaan yang dibantu oleh Pemerintah sebesar 50%.


Meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar disekolah, dengan langkah memberikaninsentif setiap bulannya kepada guru maupun pendidik, memberikan tambahan Rp 7.500, Rp. 10.000 dan Rp. 12.500 per jam mengajar, serta bonus sebesar Rp. 1 juta untuk setiap tahunnya.

Indikator Pendidikan:

Indikator pendidikan di Kabupaten jembrana yaitu :

1. APK dan APM (angka Partisi Kasar dan angka Partisifasi Murni).
2. Angka DO (Drop Out).
3. Angka Melanjutkan Sekolah.

Setelah dilaksanakan program trobosan seperti tersebut diatas, terjadi peningkatan APK dan APM, penurunan angka Droup Out (DO) dan penurunan jumlah penduduk yang buta huruf.

Selasa, 18 Agustus 2009

CATUR ASRAMA

Catur Asrama adalah empat tingkatan kehidupan yang wajib/ideal dijalani manusia Hindu selama hidupnya, yaitu : Brahmacari, Grhastha, Vanaprastha, dan Bhiksuka. Karena menjadi kewajiban, maka bila ada manusia Hindu yang tidak melaksanakan catur ashrama dengan baik, akan sia-sialah hidupnya di dunia ini.

Brahmacari
Brahmacari adalah masa belajar, masa menuntut ilmu/pendidikan. Brahmacari dalam arti sempit adalah masa belajar secara formal misalnya belajar sejak TK sampai perguruan tinggi. Brahmacari dalam arti yang lebih luas, adalah upaya meningkatkan pengetahuan dengan berbagai cara (formal dan informal) yang berlangsung sepanjang masa kehidupan karena sebenarnya proses belajar-mengajar berlangsung tiada henti. Brahmacari dalam arti khusus ada dua yaitu :
1.Brahmacari dalam kaitan masa aguron-guron (belajar agama/spiritual) seorang sisya (siswa) kepada Nabe (guru spiritual) dimana Nabe tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik dan melatih, dan
2.Brahmacari dalam arti menjauhkan diri dari keinginan sex atau tidak kawin/nikah selama hidup. Yang terakhir ini disebut sebagai sukhla brahmacari


Grahasta
Grhastha adalah masa berumah tangga, masa menikah dan mengembangkan keturunan. Dalam menempuh ashrama yang kedua ini diupayakan terwujudnya rumah tangga/keluarga yang bahagia. Kebahagiaan ditunjang oleh unsur-unsur material dan non material. Unsur material adalah tercukupinya kebutuhan sandang, pangan, dan papan/perumahan, semuanya disebut artha. Unsur non material adalah rasa kedekatan dengan Hyang Widhi yang disebut dharma, dan unsur non material lainnya : pendidikan, sex, kasih sayang antara suami - istri - anak, mempunyai keturunan, keamanan rumah tangga, harga diri keluarga, dan eksistensi sosial di masyarakat yang semuanya disebut kama. Berkeluarga mempunyai arti dan kedudukan khusus dalam kehidupan manusia karena melalui pernikahan lahirlah anak-anak yang disebut putra.
Kata putra terdiri dari dua pokok kata yaitu "PUT" artinya neraka, dan "RA" artinya menyelamatkan. Jadi putra adalah anak yang menyelamatkan orang tuanya dari neraka. Disebut demikian karena anaklah yang merawat orang tuanya ketika mereka secara phisik dan mental sudah tua dan kurang mampu mengurus diri sendiri. Disamping itu sesuai dengan tradisi beragama Hindu di Bali, anak mempunyai kewajiban melaksanakan upacara pitra yadnya bagi orang tuanya yang sudah meninggal dunia, dengan tujuan agar roh/atma-nya terbebas dari ikatan Panca Mahabutha dan Panca Tanmatra.
Cinta kasih dalam hubungan anak orang tua berlangsung timbal balik; sejak anak masih dalam kandungan ibu sampai dewasa dan mandiri, orang tualah yang berkewajiban mengurus dan setelah anak memasuki grhastha ashrama, anaklah yang wajib mengurus orang tuanya. Hidup berkeluarga diawali dengan "pawiwahan" maka oleh karena itu pawiwahan dalam Manawa Dharmasastra disebut sebagai "Dharmasampati" artinya pelaksanaan dharma. Kebalikannya dan yang tergolong adharma adalah perceraian.

Wanaprasta
Setelah berhasil melaksanakan grhastha ashrama (kehidupan berumah tangga) dengan baik maka tahapan berikutnya adalah vanaprastha. Ukuran yang digunakan menilai keberhasilan melaksanakan grhastha antara lain sudah tua, dan sudah mempunyai keturunan atau penyambung generasi yang mapan.
Pengertian lebih luas pada ketuaan adalah selain usia lanjut, juga mempunyai banyak pengalaman hidup, mampu mengatasi gelombang pahit getirnya kehidupan, serta mempunyai kebijaksanan yang dilandasi oleh ajaran agama dan ilmu pengetahuan. Keturunan atau generasi lanjutan yang mapan adalah anak kandung atau anak angkat yang sudah mandiri, mampu berdiri sendiri dalam menjalani kehidupan, dan tidak bergantung lagi pada orang tua baik dibidang ekonomi maupun yang lainnya. Jika dikaitkan dengan tahapan pekerjaan atau tugas, keadaan yang sesuai untuk vanaprastha adalah bila telah memasuki masa pensiun, jadi usia ketika itu sekitar 56 atau 60 tahun. Disaat itu biasanya kewajiban orang tua terhadap anak-anaknya sudah selesai secara skala dan niskala. Selesai secara skala artinya seperti uraian diatas, yaitu anak-anaknya sudah mandiri; selesai secara niskala artinya upacara manusia yadnya bagi anak-anaknya sudah selesai diselenggarakan. Sesuai dengan tradisi beragama Hindu di Bali yang mengacu pada Lontar Dharma Kauripan, Yadnya Prakerthi, dan Yama Purana Tattwa, upacara manusia yadnya yang menjadi kewajiban orang tua kepada anak dimulai sejak bayi dalam kandungan sampai pawiwahan dengan urut-urutan sebagai berikut : magedong-gedongan, mapag rare, kepus puser, tutug kekambuhan, nigang sasihin, otonan, ngeraja sewala, dan mepandes.
Vanaprastha tidaklah diartikan sebagai meninggalkan rumah lalu pergi menyepi kehutan untuk bertapa, tetapi vanaprastha dimaknai sebagai hidup yang hening dan suci, sedikit demi sedikit melepaskan diri dari ikatan keduniawian, dan menguatkan pengendalian diri berdasarkan ajaran Agama Hindu. Ajaran agama yang diperoleh pada masa brahmacari kini dilaksanakan pada kehidupan sehari-hari secara lebih mantap, lebih memusatkan perhatian pada bidang spiritual.
Orang yang melaksanakan vanaprastha disebut vanaprasthin, hendaknya selalu menjaga kesucian dan kesehatan jasmani/rohani, banyak melakukan pekerjaan mulia, bijaksana, bersahabat, berbicara manis dan menyenangkan, melakukan sadhana, melaksanakan latihan-latihan kerohanian (yoga), melakukan berbagai "vrata" atau pengekangan diri, suka belajar dan bergaul pada orang-orang suci (Sulinggih), sering me-dharma yatra, dll.
Pekerjaan mulia dalam arti seluas-luasnya adalah implementasi trihitakarana sebagai wujud bhakti kepada Hyang Widhi. Trihitakarana mencakup unsur-unsur "parhyangan" adalah keselarasan hubungan manusia dengan Hyang Widhi, "pawongan" adalah keharmonisan hubungan sesama manusia, dan "palemahan" menjaga kelestarian alam semesta.
1.Sadhana menurut kitab suci Wrehaspati-tattwa adalah : mengerti pada ajaran Weda, tidak terikat pada pengaruh indria, dan tidak berharap menikmati hasil karya swadharma.
2.Vrata adalah pengekangan diri terhadap materi dan cara berbicara (mona), makanan dan minuman (upawasa), dan menjauhkan sifat-sifat malas atau suka tidur (jagra). Dalam masa vanaprastha, diupayakan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan bidang spiritual di masa sebelumnya yaitu masa brahmacari dan grhastha. Masa ini juga dapat dikatakan sebagai masa konsolidasi untuk menjadi manusia yang sempurna. .
Manusia yang sempurna menurut Upanisad adalah manusia yang mengetahui tentang "diri-nya" sebagaimana dinyatakan dalam Katha

BHIKSUKA
Setelah melalui tiga dari catur ashrama yaitu Brahmacari, Grhastha, dan Vanaprastha, maka bahasan selanjutnya adalah catur ashrama yang terakhir yaitu Bhiksuka. Bhiksuka juga dikatakan Sanyasin. Namun kehidupan Sanyasin yang benar-benar sesuai dengan Upanisad sangat sulit dilaksanakan. Sanyasin lebih tinggi dari Bhiksuka karena seorang Sanyasin sudah sama sekali terlepas dari ikatan-ikatan keduniawian, bahkan sudah tidak merasa mempunyai anak, cucu, dan keluarga lain, tidak memperhatikan dirinya dan meninggalkan rumah, berkelana menjalankan kesucian dan hidupnya dari meminta-minta atau dana punia masyarakat. Kematiannya yang ideal adalah secara moksa, atau jika belum mampu meninggal dunia tanpa meninggalkan jasad (layon) maka Sanyasin memilih meninggal dunia di gunung, hutan, atau dipinggir sumber/mata air/sungai yang bersih dan laut.
Dalam sejarah perkembangan agama Hindu di Bali, para Sanyasin itu antara lain : Rsi Markandeya, Mpu Kuturan, Mpu Bharadah, Danghyang Nirartha, dll. Yang umum dan realistis dapat dilaksanakan dewasa ini adalah Bhiksuka. Secara sempit bhiksuka dikatakan menjadi Pandita (Pendeta, Romo Pandito, Sulinggih).
Arti lebih luas dari bhiksuka adalah menjalani kehidupan "sebagai" Pandita. Jadi walaupun tidak formal menjadi Pandita (artinya tetap sebagai Walaka, tidak melalui upacara dwijati), tetapi jika cara menempuh kehidupannya sudah mengikuti kriteria Pandita maka dia dapat disebut Sang Bhiksuka
Bila pada masa Bhiksuka seseorang ingin secara formal menjadi Pandita, maka ia harus melalui proses me-Diksa. Diksa dalam bahasa Sanskerta artinya upacara penerimaan menjadi murid dalam kesucian. Istilah lain yang digunakan di Bali untuk me-Diksa adalah : ma-Suci (disucikan), ma-Linggih (kedudukan mulia), ma-Bersih (disucikan), ma-Podgala (menggunakan atribut kepanditaan), ma-Dwijati (lahir yang kedua kali).

menza I'm in luph

ahhh,,,,
teringat lagi dengan kisah itu,,,
sampai kapan aku akan terus mengingatnya???
padahal belum tentu dia juga ingat,,,
dia sudah bahagia di sana,,,
dengan kehidupan barunya,,,

lama sudah tak berkabar,,,
kenapa masih ada saja rasa rindu,,,
he,, he,,,
maafkan lah ab mu ini,,,
yang blom bisa lupa pada dirimu,,,

menza I'm in luph,,,

Selasa, 11 Agustus 2009

Sejarah Nama Facebook

Siapa sih yang tidak tahu Mark Zuckerberg. Yaa! dia adalah penemu sekaligus pembuat Facebook.com salah satu jejaring sosial yang dimiati banyak orang. Saat ini pun ia di nobatkan sebagai pemuda terkaya di dunia. Tapi tahukah anda kenapa si Mark ini menamakan site jejaring sosialnya dengan nama facebook.

Kita memang sering menggunakan facebook. Tapi gak pernah tahu facebook itu berasal dari mana. Kalau mau tahu, begini nih ceritanya.

Pada suatu hari Mark jalan-jalan ke Bandung. Dia berniat ke ITB tuk studi banding. Tapi sayangnya, ini perjalanannya yang pertama kali ke sana. Otomatis si mark ini bakalan kesasar.

Maklum waktu itu si mark belom sekaya saat ini. Namanya juga masih mahasiswa. Terus, di tengah kebingungannya menuju ITB, akhirnya ia mencoba bertanya-tanya dengan salah seorang tukang es cendol.

Karena stylenya tampang mahasiswa dan terpelajar, si mark pun berlagak kebingungan. Dia basa-basi beli es cendol tuh abang. "Bang, es cendolnya satu dong".

Nah, sembari menikmati es cendol, si mark pun iseng nanya si abang cendol,"bang tahu gak bang, kalo es cendol abang nih seger dan enak banget."

si abang pun tersenyum dan langsung bales,"ah, si ujang bisa ajah mujinya". Trus si mark bales lagi,"tahu gak bang, kalo abang jualan es cendolnya di ITB bakalan laku keras tuh bang."

Si abang bingung, karena perkataan si Mark tersebut. Mark pun kaget, khawatir salah bicara. Lalu Mark pun minta maaf seraya berkata, " bang, kenapa ada yang salah yah?".

Abang pun menjawab,"ah, si ujang gimana sih, saya kan sejak dolo sampe sekarang emang jualannya di depan pintu gerbang ITB."

Dengan wajah malu si mark ngomong,"ah, yang bener bang. Buktinya apa?".

Si abang negesin,"Ah, si ujang bagimana seh, emangnya gak liat itu ada patung Ganesha (lambang ITB). MUKA BUKU (buka buku--bahasa sunda--) atuh, jaang. Tong malongo wae (jangan bengong ajeh)". si mark (GUBRRAKK!!).

setelah jatuh, mulai saat itu. kata yang terngiang di kepalanya cuman "MUKA BUKU". Sampai pada akhirnya si mark kembali ke negeri asalnya. Setelah selesai membuat site jejaringnya ia pun ingin menamakannya.

Dan tetap, pada waktu itu kata yang terngiang masih "MUKA BUKU", yang filosofinya, kalo ingin tahu sesuatu apapun yah harus buka buku, karena buku itu sumber ilmu dan perlu dibaca dan diketahui isinya.

Namun sayangnya kata "MUKA BUKU" terlalu sundanese banget. Pikir si mark,"ah, gue kan orang bule. Jadi gak ada salahnya kata "MUKA BUKU" gue translit jadi "FACEBOOK".

Kamis, 06 Agustus 2009

sTRReesssss,,,,

Kata stress sering kita dengar dalam keseharian kita, tapi apakah kita memahami apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan stress itu ? Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan.

Gejala-gejala stress menyangkut kesehatan phisik maupun kesehatan mental. Orang-orang yang mengalami stress bisa menjadi nervous dan merasakan kekhawatiran kronis, sering menjadi mudah marah dan agresi, tidak dapat relaks atau menunjukkan sikap yang tidak koperatif. Biasanya lebih lanjut mereka yang mengalami stress akan melarikan diri kepada minum alkohol (minum minuman keras ) atau merokok secara berlebihan. Disamping itu pula orang yang stress bisa terkena berbagai penyakit phisik, seperti masalah pencernaan atau tekanan darah tinggi serta sulit tidur. Kondisi – kondisi tersebut meskipun dapat juga terjadi karena penyebab – penyebab lain, tetapi pada umummya hal itu merupakan gejala – gejala stress. Ada beberapa penyebab-penyebab stress lainnya yang kita ketahui antara lain :
• Beban kerja yang berlebihan
• Konflik antar pribadi
• Kekhawatiran finansial
• Masalah - masalah yang bersangkutan dengan orang – orang terdekat kita ( Istri/suami/anak/ orang tua/mertua/ pacar dll)
• Masalah – masalah phisik.

Ada berbagai reaksi orang terhadap stress yang dialaminya. Banyak orang yang mudah sedih hanya karena peristiwa ringan. Di lain pihak, banyak orang lain yang dingin dan tenang, terutama karena mereka mempunyai kepercayaan diri atas kemampuannya. Untuk menghadapi stress.Stress memang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup manusia. Kita tidak bisa menghindari tetapi bisa mengatasinya. BAGAIMANA CARANYA?

1. OLAH RAGA :
Anda bisa berjalan kaki, berlari, loncat tali, yoga atau senam. Karena dengan olahraga anda bisa terbebas dari stress. Saat berolahraga otak mengeluarkan Endorphine. Suatu zat yang bisa mengurangi rasa sakit dan menciptakan rasa tentram sehingga anda menjadi nyaman. Seseorang yang rutin berolahraga, maka tidurnya akan terasa lebih nyenyak dan terhindar dari Insomnia. Olahraga juga bisa mempertajam ingatan, mempercepat respon serta meningkatkan konsentrasi menjadi lebih baik.
2. BERPIKIRLAH SECARA BERTAHAP :
Jika anda mendapat tugas yang cukup banyak atau banyak hal yang harus anda pikirkan, cobalah menyelesaikannya secara bertahap. Jangan memikirkan dua persoalan atau lebih dalam waktu bersamaan. Lebih baik jika anda menyelesaikan satu persatu dan ber - urutan.
3. BUAT JADWAL DAN SKALA PRIORITAS :
Jadwal dibuat agar anda tidak kebingungan saat melakukan suatu pekerjaan. Tentukan skala prioritas, kerjakan terlebih dulu pekerjaan yang ada pada prioritas tertinggi. Dalam menentukan prioritas harus dipertimbangkan penting dan mendesaknya suatu pekerjaan.
4. KERJAKAN PERLAHAN :
Jika anda harus mengerjakan pekerjaan yang sulit, cobalah kerjakan secara perlahan. Tapi harus mempertimbangkan waktu yang tersedia untuk menyelesaikannya. Intinya tidak boleh tergesa-gesa. Harus menyediakan waktu yang cukup.
5. HINDARI RASA KHAWATIR :
Kekhawatiran tidak akan menambah kebahagiaan dan kekhawatiran juga tidak akan membantu dalam menyelesaikan pekerjaan.
6. BERSIKAP REALISTIS :
Pahami seberapa besar batas kemampuan anda. Jika anda butuh bantuan, janganlah ragu untuk meminta pertolongan.
7. LIHATLAH KE DALAM :
Andalah yang paling tahu apa yang terjadi pada diri anda. Beristirahatlah ketika anda merasa lelah. Jangan memaksakan diri melakukan sesuatu jika anda tidak bisa melakukannya.
8. BERGAUL
Pekerjaan jika dituruti maka takkan ada habisnya. Luangkanlah waktu untuk bergaul dan bersosialisai dengan teman-teman. Mengobrol dengan mereka akan meredakan pikiran yang sedang tegang.
9. RELAKSASI :
Pada saat anda telah menyelesikan suatu pekerjaan, cobalah melakukan relaksasi. Caranya dengan berendam di air hangat sambil meminum secangkir teh hangat, atau membaca komik dan mendengarkan musik. Badan segar pikiranpun menjadi jernih.
10. MEDITASI :
Ambil waktu sepuluh sampai limabelas menit dalam sehari, untuk memikirkan sesuatu yang indah. Dan berkonsentrasilah lewat pengambilan nafas yang dalam. Caranya, ambil nafas dalam-dalam dan tahan. Rasakan oksigen memenuhi paru-paru anda. Lakukan berulang-ulang. Anda pasti akan merasa lebih ringan. Selanjutnya lakukan peregangan otot, pijat relaksasi atau jalan-jalan menikmati pemandangan yang indah.

Demikianlah 10 ( sepuluh ) kiat dalam mengatasi stress yang mungkin bisa membantu anda apabila mengalami gejala – gejala stress. Kita tidak perlu mengindari stress tapi hadapilah dengan berbekal kiat kiat diatas. Dan ada motto yang sangat bagus dari teman saya yang ingin saya sampaikan kepada anda untuk mencoba mengatasi stress ini adalah :
” APABILA ANDA TIDAK BISA MENENTANG ARUS
MAKA RUBAHLAH POSISI LAYAR ANDA “

Artinya : saya yakin anda tentu tahu sendiri khan ??

BoSan,,,,

kenapa rasanya hidup ini mulai monoton,,,,

statis,,,

jalan ditempat,,,,

bosan,,,


bangun pagi,,,

mandi,,,

kerja,,,

pulang,,

tidur,,

pagi lagi,,,,


huuffftttt,,,,

cORetaN

Waktu kamu lahir,,

kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum

jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal,,,

kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis,,