BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 25 September 2009

Jagalah Pikiran Kita

Untuk mencapai tujuan apapun dalam kehidupan maka dalam pelaksanaan hendaknya didasarkan pada pemahaman ilmiah atas daya kreatif pikiran, karena pikiran dapat melakukan segala hal dan memiliki kemampuan untuk mengambil semua bahan penyusun utama yang dibutuhkan pada gudang penyimpanan yang tak terbatas. Dengan demikian sebenarnya sumber daya itu berada dibawah pengendalian kita (tetapi masalahnya adalah bagaimana kita dapat menarik bahan tsb dari gudang penyimpanan persediaan yang tak terbatas itu).

Perasaan negatif, seperti rasa takut, gelisah atau tidak percaya diri adalah merupakan penghalang daya pikir yang amat kuat sehingga berbagai hal yang kita inginkan menjauh dari diri kita. Dibutuhkan kewaspadaan dari waktu kewaktu (kesadaran yang tinggi) terhadap segala sesuatu yang kita pikirkan sehubungan dengan perasaan negatif itu agar dengan seketika kita dapat membalikkan pemikiran negatif tsb.

Diperlukan pengamatan yang serius untuk mengetahui atau menyadari proses berfikir kita: cara kita berfikir, apa yang kita pikirkan dan bagaimana kita bereaksi terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita (waspadalah terhadap apa yang kita keluhkan sepanjang hari), karena sesuai dengan hukum tarik menarik (hukum alam yang bersifat tetap dan pasti); apa yang sering kita pikirkan (keluhkan) maka itulah yang benar-benar akan menjadi pengalaman hidup kita.

Jadi intinya adalah bagaimana kita dapat MENINGKATKAN KESADARAN kita; karena apapun yang kita sadari akan dapat kita kendalikan sebaliknya sesuatu yang tidak kita sadari maka hal itu yang akan mengendalikan kita.

sumber : Agung Adnyani

Rabu, 23 September 2009

Sebuah Konsep Keseimbangan

RWA BHINEDA,,

Tuhan menciptakan dunia ini dengan keanekaragamannya. Gunung, Laut, Langit, Manusia, Binatang, dsbnya. Dari semua ciptaan beliau, ada suatu hal yg unik jika kita perhatikan. Beliau menciptakan suatu perbedaan dari benda ataupun karakter. Ada baik ada jahat, ada atas ada bawah, ada kanan ada kiri, ada utara ada selatan, ada pria ada wanita, dll. Semuanya mempunyai opposite side.

Jika anda jalan-jalan di Bali pasti banyak sekali menjumpai kain warna hitam-putih (kotak-kotak) di sepanjang jalan. Ada yg dipasang di pohon, di tugu yg ada ditengah2 perempatan jalan, ditugu yg ada depan rumah, bahkan ada yang di batu segala. Biasanya dari pengalaman saya, para driver maupun tur guide kalo ditanya hal ini akan menjawab bahwa tempat itu ada penunggunya dan angker. Ada juga yg menjawab kalo itu bagian dari kepercayaan Bali akan adanya paham animisme. Malahan yg ekstrem menjawab memang begitu. Saya coba tulis disini mengenai kain hitam putih yg kotak-kotak tersebut, berdasarkan penjelasan yg saya dapat dari pendeta dan orang-orang yang memahami sastra dan agama.

Kain HITAM PUTIH sendiri bermakna adanya sebuah konsep dua yg berbeda tapi satu. Secara luas, Tuhan menciptakan hitam, juga menciptakan putih sebagai lawannya. Juga hal lain seperti kebaikan. RWA BHINEDA, yaitu konsep tentang suatu perbedaan yang harus ada di dunia ini untuk menciptakan keharmonisan dan keseimbangan alam semesta. Dalam Chinese filosofi lebih dikenal dengan Yin-Yang.

Konsep Rwa Bhineda merupakan suatu hal yg membentuk karakter orang Bali. Orang Bali tidak menjadikan perbedaan sebagai suatu permusuhan atau alasan utk menunjukan ego kita. Perbedaan adalah suatu keindahan yg justru harus diseimbangkan demi terwujudnya keharmonisan dalam hidup manusia dan alam semesta ini. Mungkin konsep ini juga yg mempengaruhi karakter orang Bali utk tidak terlalu agressive dalam menanggapi kasus atau isu yg sedang berkembang. Dalam kehidupan sehari-hari, konsep Rwa Bhineda merupakan suatu bentuk penghormatan akan pilihan hidup manusia, mau jadi apa kita nantinya. Seperti halnya semboyan negara kita, BHINEKA TUNGGAL IKA...berbeda tapi tetap satu juga, maksudnya kita berbeda ras, wajah, warna kulit, pekerjaan, nasib, nama dll..tapi masih satu juga yaitu MANUSIA ciptaan TUHAN.


sumber:
http://bali-tourguide.blogspot.com/2007/05/rwa-bhineda-sebuah-konsep-keseimbangan.html

Menghilangkan Kegelisahan

Jalan kehidupan kita, sering terhalang oleh kegelisahan. Ketika gelisah itu datang, coba renungkan sejenak – apakah ada orang yang mampu membuat kamu celaka atau bahkan terbunuh, kalau bukan karena kehendakNya ? Apakah kita sadar, bahwa jiwa itu tak pernah lahir, dan tentu tak pernah bisa dibunuh ? Jika ada kesadaran seperti itu, mestikah kita takut akan sergapan penderitaan ataupun kematian ?

Andai kita sadar, akan kenyataan bahwa badan jasad ini bukan milik kita. Dia dibangun dari api, air, udara, bumi dan kosongnya angkasa. Dan jika telah tiba waktunya, dia akan kembali ke asal. Badan bisa terurai, tetapi jiwa tak terhancurkan. Dengan demikian, manakah yang kita pilih, terikat pada jasad ataukah menyatu dengan jiwa ?

Yang sering kita lakukan adalah meratap ketika kehilangan dan kesedihan datang. Namun seiring dengan itu, harus segera dibangkitkan kesadaran, bahwa ketika kita lahir kedunia ini, tak ada satupun barang yang kita bawa. Kalau kesadaran itu telah menerpa, apakah kita benar-benar kehilangan sesuatu ? Segala apa yang kita miliki saat ini, kita dapatkan saat mengarungi kehidupan dunia. Apapun yang kita berikan ke orang lain, kita peroleh dari dunia ini. Dan … siapakah yang menciptakan segala apa yang kita ambil dan berikan ?

Apakah yang kita bawa ketika keluar dari kandungan Sang Ibu ? Terlahir dengan tangan kosong, dan berpulang kealam baka, tidak membawa apa-apa. Segala apa yang dimiliki sekarang, dulunya adalah milik orang lain. Karena itu, apa yang kita miliki saat ini, bukankah menjadi milik orang lain di masa datang ? Kita merasa senang, ketika seluruh gemerlap benda duniawi menjadi milik kita, namun kegembiraan seperti itu adalah penyebab timbulnya penderitaan.

Menderita dan mati adalah bagian dari hidup itu sendiri. Perubahan adalah hukum alam dan keniscayaan. Suatu hari engkau jadi jutawan, dan mungkin hari berikutnya menjadi miskin papa. Milikku, milikmu, milik kita, milik mereka – istilah-istilah itu harus bisa disingkirkan dari hati kita, dan setelah itu, kita akan berada dalam kedamaian, sebesar apapun gejolak perubahan yang terjadi. Perubahan suka dan duka adalah hukum alam itu sendiri. Apa yang menjadi milik kita sekarang, bisa menjadi milik mereka di masa datang, bukankan demikian ?

Apa yang dulu terjadi, adalah hal terbaik yang perlu terjadi. Apapun yang dialami saat ini juga hal terbaik yang harus terjadi. Dan apapun yang terjadi di masa datang, juga adalah rancangan terbaik yang pernah ada. Karena itu, tak berguna menyesali masa lalu, dan mubazir khawatir tentang masa depan. Berfikir, berkata dan bertindak yang terbaik untuk melaksanakan kewajiban saat ini, tanpa takut akan masa datang, itulah yang utama.

Ratapan hendaknya diganti dengan penyerahan diri kepada kehendak Hyang Widhi. Karena Dialah pendukung utamamu. Bagi orang-orang yang telah merasakan dukungan langsungNya, akan terlepas dari kekhawatiran dan penderitaan.

Tuhan adalah tujuan dari pikiran, perkataan dan tindakan kita. Semoga dengan upaya itu, kita akan menikmati kemerdekaan dari perputaran bahagia dan derita untuk selama-lamanya.

Harapan dan keinginan memang tidak untuk dimatikan, namun kita adalah pengendalinya, sehingga mampu bersikap sama terhadap suka dan duka, bagian dari rwa-bhineda - kenyataan yang ada di alam ini.

Andai hal ini bisa tertanam terus dihati, tentu akan membantu kita menghilangkan kegelisahan. Dengan kesadaran itu, semoga timbul rasa damai dan selamat dalam mengarungi samudera kehidupan, untuk mencapai pelabuhan tujuan.


http://www.parisada.org/index.php?option=com_content&task=view&id=520&Itemid=29

Sabtu, 12 September 2009

sekelumit curahan hati

hidup aku semakin hari rasanya semakin tak jelas,, sampai sekarang aku blun juga bisa menemukan tujuan hidup aku, aku harus bagaimana, kemana, jadi apa, apa yang ku kujar pun aku tak tau,,,
serasa hampa,,, sekarang ini aku bisa bekerja tak lain dan tak bukan adalah karena orang tua, mungkin jika orang tua ku dlu tidak mengarahkan aku untuk sekolah di salah satu sekolah kedinasan, yang akhirnya aku bisa langsung bekerja, tanpa sulit untuk kesana kemari mencari pekerjaan,,,
cita sudah tercapai,, walau pun sebenarnya tidak seperti apa yang aku bayangkan, aku hayalkan semasa kecil dlu,,, "eksekutif muda",, tapi setelah dipikir-pikir juga sekarang aku seorang eksekutif muda,,, masih muda, kerjaan sudah pasti,, tinggal meniti karir,, (congkak dikit ya)
cinta,,, yang selalu saja mengalami kendala,,,
ada saja yang menghalangi,,, ada saja kurangnya,,,
entah aku yang terlalu pemilih, harus mendapat wanita yang sempurna, baik, pengertian, cantik luar maupun dalam,, dimana nyarinya ya??
huh,,
paras ayu,, hati belum tentu ayu
hati ayu,, secara fisik ga cocok,,,
apa aku ini orang yang terlalu melihat fisik??
engga juga,,,
kan katanya "penampilan bukan yang utama,, tapi yang pertama di lihat" gtu kata senior2 dlu,,,
kata-kata yang sangat melekat di pikiran sampe sekarang,,,

setelah dipikir-pikir koq kayanya cita dan cinta ga bisa seiring sejalan,,, memang seharusnya cita lebih dulu di capai baru kemudian cinta,,, tapi koq rasanya cita udah lama tercapai si cinta blum juga menampakan dirinya dengan jelas ya,,,
masih abu-abu,,,
siapa si cinta itu,,,
apakah dia??
yang mendapat hujatan dari banyak orang??
yah who knows,,, siapa yang tau,,, biarlah itu tetap menjadi rahasia Sang Pencipta,,

semua orang mempunyai hak yang sama untuk berubah menjadi lebih baik, dan semua orang wajib menerima perubahan itu,, bukan hanya melihat kebelakang, selalu mempermasalahkan tentang masa lalu,,, masa lalu adalah suatu pelajaran, pengalaman, untuk bekal menghadapi masa yang akan datang,, karena tidak akan ada masa yang akan datang jika tidak ada masa lalu dan hari ini.

sudah saatnya kita menjadi orang yang lebih bijak lagi, bukan hanya melihat segala sesuatu dari satu sisi saja, yang terkadang hanya sisi buruk saja yang kita lihat tanpa memperhatikan sisi baiknya, bukankah akan selalu ada hikmahnya dari setiap kejadian yang terjadi??

hidup ini penuh lika-liku dan pesimpangan, tidak semua orang mendapatkan jalan yang mulus, lurus bak jalan tol, ada aku yakin jika seseorang yang jalan hidupnya lurus tanpa liku dan cobaan akan menjadi orang yang lemah,,,
orang akan semakin kuat jika ia dilatih, dan latihan itu adalah dengan cobaan dan likaliku hidup.
dalam suatu persimpangan, tidak semua orang dapat melihat mana jalan yang baik untuk dilaluinya,, terkadang orang salah jalan dan akhirnya terjerumus dalam suatu kesalahan, kekelaman. tapi jika seseorang yang telah menyadari kesalahannya dan hendak kembali ke jalan yang benar, sudah seharusnya lah orang lain bisa menerimanya, bahkan membantunya menjadi orang yang lebih baik.

sebagai manusia biasa, mari kita tetap berusaha untuk menjadi lebih baik lagi,,,
Tuhan pasti menunjukan jalannya jika kita selalu memintanya,, selalu berdoa dan berdoa,, GBU,,

Selasa, 08 September 2009

Kepribadian Manusia dari Status Facebook

1. Manusia Super Update
Kapanpun dan di manapun selalu update status. Statusnya tidak terlalu panjang tapi terlihat bikin risih, karena hal-hal yang tidak terlalu penting juga dipublikasikan.
Contoh : "Lagi makan di restoran A..", "Dalam perjalanan menujuneraka..", "Saatnya baca koran..", dan sebagainya.

2. Manusia Melankolis
Biasanya selalu curhat di status. Entah karena ingin banyak diberi komentar dari teman-temannya atau hanya sekedar menuangkan unek-uneknya ke facebook. Biasanya orang tipe ini menceritakan kisahnya dan terkadang menanyakan solusi yang terbaik kepada yang lain.
Contoh : "Kamu sakitin aku..lebih baik aku cari yang lain..", "Cuma kamu yang terbaik buat aku..terima kasih kamu sudah sayang ama aku selama ini..".

3. Manusia Tukang Ngeluh
Pagi, siang, malem, semuanya selalu ada aja yang dikeluhkan.
Contoh : " Jakarta maceeet..!! Panas pula..", "Aaaargh ujan, padahal baru nyuci mobil..sialan. .!!", "Males ngapa2in.. cape hati gara2 si do' i..", dsb.

4. Manusia Sombong
Mungkin beberapa dari mereka ga berniat menyombongkan diri, tapi terkadang orang yang melihatnya, yang notabene tidak bisa seberuntung dia, merasa kalo statusnya itu kelewat sombong, dan malah bikin sebel.
Contoh : "Otw ke Paris ..!!", "BMW ku sayang, saatnya kamu mandi..aku mandiin ya sayang..", "Duh, murah-murah banget belanja di Singapur, bow,"

5. Manusia Puitis
Dari judulnya udah jelas. Status nya selalu diisi dengan kata-kata mutiara, tapi ga jelas apa maksudnya. Bikin kita terharu? Bikin kita sadar atas pesan tersembunyinya? atau cuma sekedar memancing komentar? Sampai saat ini, tipe orang seperti ini masih dipertanyakan.
Contoh : "Kita masing-masing adalah malaikat bersayap satu. Dan hanya bisa terbang bila saling berpelukan", "Mencintai dan dicintai adalah seperti merasakan sinar matahari dari kedua sisi", "Jika kau hidup sampai seratus tahun, aku ingin hidup seratus tahun kurang sehari, agar aku tidak pernah hidup tanpamu".

6. Manusia in English
Tipe manusianya bisa seperti apa saja, apakah melankolis, puitis, sombong dan sebagainya. Tapi dia berusaha lebih keren dengan mengatakannya dalam bahasa Inggwis gicyu Low..
Contoh : "Tie and Chair..", "I can tooth, you Pink sun.." dsb..

7. Manusia Lebay
Updatenya selalu bertema 'gaul' dengan menggunakan bahasa dewa.. ejaan yang dilebaykan..
Contoh.." met moulnin all.. pagiiieh yg cewrah... xixiixi" << lol~

8. Manusia Terobsesi
Mengharap tapi ga kesampaian.. pengen jd artis ga dapat-dapat.
Contoh : "duwh... sesi pemotretan lagi! cape..."

9. Manusia Sok Tau
Sotoy tenarnya. Padahal dia sendiri tidak tahu apa yang ditulisnya.
Contoh : "Pemerintah selalu memanjakan rakyatnya.. bla..bla...bla,"

10. Bioskop Mania
Update film yang abis ditonton dan kasih comment..
Contoh : "ICE AGE 3..Recomended! !", "Transformers 2 mantab euy.."

11. Manusia pedagang
Contoh: "jual sepatu bla bla bla"

12. Manusia penyuluh masyarakat
Contoh: "jangan lupa dateng ke TPS, 5 menit utk 5 tahun bla..bla"

13. Manusia Alay
Ada berbagai macam versi, dari tulisannya yang aneh, atau tulisannya biasa aja, hanya saja kosakata nya ga lazim seperti bahasa alien.
Contoh:Alay 1 : "DucH Gw4 5aYan9 b6t s4ma Lo..7aNgaN tin69aL!n akYu ya B3!bh..!!"
Alay 2 : "km mugh kog gag pernach ngabwarin aq lagee seech? kmuw maseeh saiangs sama aq gag seech sebenernywa? "
Alay 3 : "Ouh mY 9oD..!! kYknY4w c gW k3ReNz 48ee5h d3ch..!!"(Khusus buat tipe ini, ga usah di baca juga gpp..saya pribadi juga mikirdulu buat nulis ini, walaupun jadinya kurang mirip sama yg aslinya..)

14. Tipe Hidden Message
Tipe ini biasanya tidak to the point, tapi tentunya punya niat biar orang yg dituju membaca nya. (bagus kalo baca..kalo ngga? kelamaan nunggu) padahal kan bisa langsung aja sms ya..
Contoh : "For you my M***, I can' t live without you..you are my bla bla bla..","Heh, cewe bajingan..ngapain lo deket2in co gw?! kyk ga laku aja lo.." (padahal ce tersebut tidak ada dalam jaringannya. . mana bisa baca...:p)

15. Tipe Misterius
Tipe yang biasanya bikin banyak orang bertanya tanya atas apa maksud dari status orang tersebut..Biasanya dalam suatu kalimat membutuhkanSubjek + Predikat + Objek + Keterangan. Tapi orang tipe ini mungkinhanya mengambil beberapa atau malah hanya 1 saja..Dan pastinyamengundang kontroversi.
Contoh : "Sudahlah.." , "Telah berakhir.." (apanya??),"Termenung.. ." (so what gitu, loh)

Kalian ngikut yang mana???

Senin, 24 Agustus 2009

Pendidikan Di Jembrana

Wajib Pendidikan di Jembrana yaitu wajib pendidikan 12 Tahun mulai dari pendidikan Pra Sekolah yaitu Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD/Mi), SLTP/MTs, SMU/Ma.


Guna meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat di Kabupaten Jembrana, Pemerintah Kabupaten Jembrana melakukan inovasi/trobosan dibidang pendidikan, langkah - langkah yang diambil yaitu :

Memberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang seluas ? luasnya bagi setiap warga masyarakat di Kabupaten Jembrana melalui :
Pembebasan SPP, mulai dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA bagi seluruh sekolah negeri yang ada (Pendidikan Gratis).
Memberikan Bea Siswa bagi yang menempuh pendidikan pada lembaga atau sekolah swasta, dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi Negeri.



peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar bagi anak didik dan guru. Peningkatan kualitas sarana pendidikan ini, melalui Block Grant atau pola yang mengedepankan partisipasi masyarakat, melalui Komite Sekolah yang ada. Pemerintah memfasilitasi dan memberikan bantuan berupa dana atau material. Dipilihnya pola Block Grant dan bukan diproyekkan, bertujuan untuk memberikan ruang partisipasi kepada masyarakat pendidikan itu sendiri, juga bertujuan untuk melakukan efesiensi dan pemanfaatan dana yang lebih optimal, dengan sasaran akhir yang lebih maksimal.


Peningkatan SDM Pendidik, dengan memberikan kesempatan yang seluas ? luasnya bagi para guru dan pendidik, untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yakni melalui program D-3, S-1, dan S-2, dengan tanggungan pembiayaan yang dibantu oleh Pemerintah sebesar 50%.


Meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar disekolah, dengan langkah memberikaninsentif setiap bulannya kepada guru maupun pendidik, memberikan tambahan Rp 7.500, Rp. 10.000 dan Rp. 12.500 per jam mengajar, serta bonus sebesar Rp. 1 juta untuk setiap tahunnya.

Indikator Pendidikan:

Indikator pendidikan di Kabupaten jembrana yaitu :

1. APK dan APM (angka Partisi Kasar dan angka Partisifasi Murni).
2. Angka DO (Drop Out).
3. Angka Melanjutkan Sekolah.

Setelah dilaksanakan program trobosan seperti tersebut diatas, terjadi peningkatan APK dan APM, penurunan angka Droup Out (DO) dan penurunan jumlah penduduk yang buta huruf.

Selasa, 18 Agustus 2009

CATUR ASRAMA

Catur Asrama adalah empat tingkatan kehidupan yang wajib/ideal dijalani manusia Hindu selama hidupnya, yaitu : Brahmacari, Grhastha, Vanaprastha, dan Bhiksuka. Karena menjadi kewajiban, maka bila ada manusia Hindu yang tidak melaksanakan catur ashrama dengan baik, akan sia-sialah hidupnya di dunia ini.

Brahmacari
Brahmacari adalah masa belajar, masa menuntut ilmu/pendidikan. Brahmacari dalam arti sempit adalah masa belajar secara formal misalnya belajar sejak TK sampai perguruan tinggi. Brahmacari dalam arti yang lebih luas, adalah upaya meningkatkan pengetahuan dengan berbagai cara (formal dan informal) yang berlangsung sepanjang masa kehidupan karena sebenarnya proses belajar-mengajar berlangsung tiada henti. Brahmacari dalam arti khusus ada dua yaitu :
1.Brahmacari dalam kaitan masa aguron-guron (belajar agama/spiritual) seorang sisya (siswa) kepada Nabe (guru spiritual) dimana Nabe tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik dan melatih, dan
2.Brahmacari dalam arti menjauhkan diri dari keinginan sex atau tidak kawin/nikah selama hidup. Yang terakhir ini disebut sebagai sukhla brahmacari


Grahasta
Grhastha adalah masa berumah tangga, masa menikah dan mengembangkan keturunan. Dalam menempuh ashrama yang kedua ini diupayakan terwujudnya rumah tangga/keluarga yang bahagia. Kebahagiaan ditunjang oleh unsur-unsur material dan non material. Unsur material adalah tercukupinya kebutuhan sandang, pangan, dan papan/perumahan, semuanya disebut artha. Unsur non material adalah rasa kedekatan dengan Hyang Widhi yang disebut dharma, dan unsur non material lainnya : pendidikan, sex, kasih sayang antara suami - istri - anak, mempunyai keturunan, keamanan rumah tangga, harga diri keluarga, dan eksistensi sosial di masyarakat yang semuanya disebut kama. Berkeluarga mempunyai arti dan kedudukan khusus dalam kehidupan manusia karena melalui pernikahan lahirlah anak-anak yang disebut putra.
Kata putra terdiri dari dua pokok kata yaitu "PUT" artinya neraka, dan "RA" artinya menyelamatkan. Jadi putra adalah anak yang menyelamatkan orang tuanya dari neraka. Disebut demikian karena anaklah yang merawat orang tuanya ketika mereka secara phisik dan mental sudah tua dan kurang mampu mengurus diri sendiri. Disamping itu sesuai dengan tradisi beragama Hindu di Bali, anak mempunyai kewajiban melaksanakan upacara pitra yadnya bagi orang tuanya yang sudah meninggal dunia, dengan tujuan agar roh/atma-nya terbebas dari ikatan Panca Mahabutha dan Panca Tanmatra.
Cinta kasih dalam hubungan anak orang tua berlangsung timbal balik; sejak anak masih dalam kandungan ibu sampai dewasa dan mandiri, orang tualah yang berkewajiban mengurus dan setelah anak memasuki grhastha ashrama, anaklah yang wajib mengurus orang tuanya. Hidup berkeluarga diawali dengan "pawiwahan" maka oleh karena itu pawiwahan dalam Manawa Dharmasastra disebut sebagai "Dharmasampati" artinya pelaksanaan dharma. Kebalikannya dan yang tergolong adharma adalah perceraian.

Wanaprasta
Setelah berhasil melaksanakan grhastha ashrama (kehidupan berumah tangga) dengan baik maka tahapan berikutnya adalah vanaprastha. Ukuran yang digunakan menilai keberhasilan melaksanakan grhastha antara lain sudah tua, dan sudah mempunyai keturunan atau penyambung generasi yang mapan.
Pengertian lebih luas pada ketuaan adalah selain usia lanjut, juga mempunyai banyak pengalaman hidup, mampu mengatasi gelombang pahit getirnya kehidupan, serta mempunyai kebijaksanan yang dilandasi oleh ajaran agama dan ilmu pengetahuan. Keturunan atau generasi lanjutan yang mapan adalah anak kandung atau anak angkat yang sudah mandiri, mampu berdiri sendiri dalam menjalani kehidupan, dan tidak bergantung lagi pada orang tua baik dibidang ekonomi maupun yang lainnya. Jika dikaitkan dengan tahapan pekerjaan atau tugas, keadaan yang sesuai untuk vanaprastha adalah bila telah memasuki masa pensiun, jadi usia ketika itu sekitar 56 atau 60 tahun. Disaat itu biasanya kewajiban orang tua terhadap anak-anaknya sudah selesai secara skala dan niskala. Selesai secara skala artinya seperti uraian diatas, yaitu anak-anaknya sudah mandiri; selesai secara niskala artinya upacara manusia yadnya bagi anak-anaknya sudah selesai diselenggarakan. Sesuai dengan tradisi beragama Hindu di Bali yang mengacu pada Lontar Dharma Kauripan, Yadnya Prakerthi, dan Yama Purana Tattwa, upacara manusia yadnya yang menjadi kewajiban orang tua kepada anak dimulai sejak bayi dalam kandungan sampai pawiwahan dengan urut-urutan sebagai berikut : magedong-gedongan, mapag rare, kepus puser, tutug kekambuhan, nigang sasihin, otonan, ngeraja sewala, dan mepandes.
Vanaprastha tidaklah diartikan sebagai meninggalkan rumah lalu pergi menyepi kehutan untuk bertapa, tetapi vanaprastha dimaknai sebagai hidup yang hening dan suci, sedikit demi sedikit melepaskan diri dari ikatan keduniawian, dan menguatkan pengendalian diri berdasarkan ajaran Agama Hindu. Ajaran agama yang diperoleh pada masa brahmacari kini dilaksanakan pada kehidupan sehari-hari secara lebih mantap, lebih memusatkan perhatian pada bidang spiritual.
Orang yang melaksanakan vanaprastha disebut vanaprasthin, hendaknya selalu menjaga kesucian dan kesehatan jasmani/rohani, banyak melakukan pekerjaan mulia, bijaksana, bersahabat, berbicara manis dan menyenangkan, melakukan sadhana, melaksanakan latihan-latihan kerohanian (yoga), melakukan berbagai "vrata" atau pengekangan diri, suka belajar dan bergaul pada orang-orang suci (Sulinggih), sering me-dharma yatra, dll.
Pekerjaan mulia dalam arti seluas-luasnya adalah implementasi trihitakarana sebagai wujud bhakti kepada Hyang Widhi. Trihitakarana mencakup unsur-unsur "parhyangan" adalah keselarasan hubungan manusia dengan Hyang Widhi, "pawongan" adalah keharmonisan hubungan sesama manusia, dan "palemahan" menjaga kelestarian alam semesta.
1.Sadhana menurut kitab suci Wrehaspati-tattwa adalah : mengerti pada ajaran Weda, tidak terikat pada pengaruh indria, dan tidak berharap menikmati hasil karya swadharma.
2.Vrata adalah pengekangan diri terhadap materi dan cara berbicara (mona), makanan dan minuman (upawasa), dan menjauhkan sifat-sifat malas atau suka tidur (jagra). Dalam masa vanaprastha, diupayakan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan bidang spiritual di masa sebelumnya yaitu masa brahmacari dan grhastha. Masa ini juga dapat dikatakan sebagai masa konsolidasi untuk menjadi manusia yang sempurna. .
Manusia yang sempurna menurut Upanisad adalah manusia yang mengetahui tentang "diri-nya" sebagaimana dinyatakan dalam Katha

BHIKSUKA
Setelah melalui tiga dari catur ashrama yaitu Brahmacari, Grhastha, dan Vanaprastha, maka bahasan selanjutnya adalah catur ashrama yang terakhir yaitu Bhiksuka. Bhiksuka juga dikatakan Sanyasin. Namun kehidupan Sanyasin yang benar-benar sesuai dengan Upanisad sangat sulit dilaksanakan. Sanyasin lebih tinggi dari Bhiksuka karena seorang Sanyasin sudah sama sekali terlepas dari ikatan-ikatan keduniawian, bahkan sudah tidak merasa mempunyai anak, cucu, dan keluarga lain, tidak memperhatikan dirinya dan meninggalkan rumah, berkelana menjalankan kesucian dan hidupnya dari meminta-minta atau dana punia masyarakat. Kematiannya yang ideal adalah secara moksa, atau jika belum mampu meninggal dunia tanpa meninggalkan jasad (layon) maka Sanyasin memilih meninggal dunia di gunung, hutan, atau dipinggir sumber/mata air/sungai yang bersih dan laut.
Dalam sejarah perkembangan agama Hindu di Bali, para Sanyasin itu antara lain : Rsi Markandeya, Mpu Kuturan, Mpu Bharadah, Danghyang Nirartha, dll. Yang umum dan realistis dapat dilaksanakan dewasa ini adalah Bhiksuka. Secara sempit bhiksuka dikatakan menjadi Pandita (Pendeta, Romo Pandito, Sulinggih).
Arti lebih luas dari bhiksuka adalah menjalani kehidupan "sebagai" Pandita. Jadi walaupun tidak formal menjadi Pandita (artinya tetap sebagai Walaka, tidak melalui upacara dwijati), tetapi jika cara menempuh kehidupannya sudah mengikuti kriteria Pandita maka dia dapat disebut Sang Bhiksuka
Bila pada masa Bhiksuka seseorang ingin secara formal menjadi Pandita, maka ia harus melalui proses me-Diksa. Diksa dalam bahasa Sanskerta artinya upacara penerimaan menjadi murid dalam kesucian. Istilah lain yang digunakan di Bali untuk me-Diksa adalah : ma-Suci (disucikan), ma-Linggih (kedudukan mulia), ma-Bersih (disucikan), ma-Podgala (menggunakan atribut kepanditaan), ma-Dwijati (lahir yang kedua kali).

menza I'm in luph

ahhh,,,,
teringat lagi dengan kisah itu,,,
sampai kapan aku akan terus mengingatnya???
padahal belum tentu dia juga ingat,,,
dia sudah bahagia di sana,,,
dengan kehidupan barunya,,,

lama sudah tak berkabar,,,
kenapa masih ada saja rasa rindu,,,
he,, he,,,
maafkan lah ab mu ini,,,
yang blom bisa lupa pada dirimu,,,

menza I'm in luph,,,

Selasa, 11 Agustus 2009

Sejarah Nama Facebook

Siapa sih yang tidak tahu Mark Zuckerberg. Yaa! dia adalah penemu sekaligus pembuat Facebook.com salah satu jejaring sosial yang dimiati banyak orang. Saat ini pun ia di nobatkan sebagai pemuda terkaya di dunia. Tapi tahukah anda kenapa si Mark ini menamakan site jejaring sosialnya dengan nama facebook.

Kita memang sering menggunakan facebook. Tapi gak pernah tahu facebook itu berasal dari mana. Kalau mau tahu, begini nih ceritanya.

Pada suatu hari Mark jalan-jalan ke Bandung. Dia berniat ke ITB tuk studi banding. Tapi sayangnya, ini perjalanannya yang pertama kali ke sana. Otomatis si mark ini bakalan kesasar.

Maklum waktu itu si mark belom sekaya saat ini. Namanya juga masih mahasiswa. Terus, di tengah kebingungannya menuju ITB, akhirnya ia mencoba bertanya-tanya dengan salah seorang tukang es cendol.

Karena stylenya tampang mahasiswa dan terpelajar, si mark pun berlagak kebingungan. Dia basa-basi beli es cendol tuh abang. "Bang, es cendolnya satu dong".

Nah, sembari menikmati es cendol, si mark pun iseng nanya si abang cendol,"bang tahu gak bang, kalo es cendol abang nih seger dan enak banget."

si abang pun tersenyum dan langsung bales,"ah, si ujang bisa ajah mujinya". Trus si mark bales lagi,"tahu gak bang, kalo abang jualan es cendolnya di ITB bakalan laku keras tuh bang."

Si abang bingung, karena perkataan si Mark tersebut. Mark pun kaget, khawatir salah bicara. Lalu Mark pun minta maaf seraya berkata, " bang, kenapa ada yang salah yah?".

Abang pun menjawab,"ah, si ujang gimana sih, saya kan sejak dolo sampe sekarang emang jualannya di depan pintu gerbang ITB."

Dengan wajah malu si mark ngomong,"ah, yang bener bang. Buktinya apa?".

Si abang negesin,"Ah, si ujang bagimana seh, emangnya gak liat itu ada patung Ganesha (lambang ITB). MUKA BUKU (buka buku--bahasa sunda--) atuh, jaang. Tong malongo wae (jangan bengong ajeh)". si mark (GUBRRAKK!!).

setelah jatuh, mulai saat itu. kata yang terngiang di kepalanya cuman "MUKA BUKU". Sampai pada akhirnya si mark kembali ke negeri asalnya. Setelah selesai membuat site jejaringnya ia pun ingin menamakannya.

Dan tetap, pada waktu itu kata yang terngiang masih "MUKA BUKU", yang filosofinya, kalo ingin tahu sesuatu apapun yah harus buka buku, karena buku itu sumber ilmu dan perlu dibaca dan diketahui isinya.

Namun sayangnya kata "MUKA BUKU" terlalu sundanese banget. Pikir si mark,"ah, gue kan orang bule. Jadi gak ada salahnya kata "MUKA BUKU" gue translit jadi "FACEBOOK".

Kamis, 06 Agustus 2009

sTRReesssss,,,,

Kata stress sering kita dengar dalam keseharian kita, tapi apakah kita memahami apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan stress itu ? Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan.

Gejala-gejala stress menyangkut kesehatan phisik maupun kesehatan mental. Orang-orang yang mengalami stress bisa menjadi nervous dan merasakan kekhawatiran kronis, sering menjadi mudah marah dan agresi, tidak dapat relaks atau menunjukkan sikap yang tidak koperatif. Biasanya lebih lanjut mereka yang mengalami stress akan melarikan diri kepada minum alkohol (minum minuman keras ) atau merokok secara berlebihan. Disamping itu pula orang yang stress bisa terkena berbagai penyakit phisik, seperti masalah pencernaan atau tekanan darah tinggi serta sulit tidur. Kondisi – kondisi tersebut meskipun dapat juga terjadi karena penyebab – penyebab lain, tetapi pada umummya hal itu merupakan gejala – gejala stress. Ada beberapa penyebab-penyebab stress lainnya yang kita ketahui antara lain :
• Beban kerja yang berlebihan
• Konflik antar pribadi
• Kekhawatiran finansial
• Masalah - masalah yang bersangkutan dengan orang – orang terdekat kita ( Istri/suami/anak/ orang tua/mertua/ pacar dll)
• Masalah – masalah phisik.

Ada berbagai reaksi orang terhadap stress yang dialaminya. Banyak orang yang mudah sedih hanya karena peristiwa ringan. Di lain pihak, banyak orang lain yang dingin dan tenang, terutama karena mereka mempunyai kepercayaan diri atas kemampuannya. Untuk menghadapi stress.Stress memang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup manusia. Kita tidak bisa menghindari tetapi bisa mengatasinya. BAGAIMANA CARANYA?

1. OLAH RAGA :
Anda bisa berjalan kaki, berlari, loncat tali, yoga atau senam. Karena dengan olahraga anda bisa terbebas dari stress. Saat berolahraga otak mengeluarkan Endorphine. Suatu zat yang bisa mengurangi rasa sakit dan menciptakan rasa tentram sehingga anda menjadi nyaman. Seseorang yang rutin berolahraga, maka tidurnya akan terasa lebih nyenyak dan terhindar dari Insomnia. Olahraga juga bisa mempertajam ingatan, mempercepat respon serta meningkatkan konsentrasi menjadi lebih baik.
2. BERPIKIRLAH SECARA BERTAHAP :
Jika anda mendapat tugas yang cukup banyak atau banyak hal yang harus anda pikirkan, cobalah menyelesaikannya secara bertahap. Jangan memikirkan dua persoalan atau lebih dalam waktu bersamaan. Lebih baik jika anda menyelesaikan satu persatu dan ber - urutan.
3. BUAT JADWAL DAN SKALA PRIORITAS :
Jadwal dibuat agar anda tidak kebingungan saat melakukan suatu pekerjaan. Tentukan skala prioritas, kerjakan terlebih dulu pekerjaan yang ada pada prioritas tertinggi. Dalam menentukan prioritas harus dipertimbangkan penting dan mendesaknya suatu pekerjaan.
4. KERJAKAN PERLAHAN :
Jika anda harus mengerjakan pekerjaan yang sulit, cobalah kerjakan secara perlahan. Tapi harus mempertimbangkan waktu yang tersedia untuk menyelesaikannya. Intinya tidak boleh tergesa-gesa. Harus menyediakan waktu yang cukup.
5. HINDARI RASA KHAWATIR :
Kekhawatiran tidak akan menambah kebahagiaan dan kekhawatiran juga tidak akan membantu dalam menyelesaikan pekerjaan.
6. BERSIKAP REALISTIS :
Pahami seberapa besar batas kemampuan anda. Jika anda butuh bantuan, janganlah ragu untuk meminta pertolongan.
7. LIHATLAH KE DALAM :
Andalah yang paling tahu apa yang terjadi pada diri anda. Beristirahatlah ketika anda merasa lelah. Jangan memaksakan diri melakukan sesuatu jika anda tidak bisa melakukannya.
8. BERGAUL
Pekerjaan jika dituruti maka takkan ada habisnya. Luangkanlah waktu untuk bergaul dan bersosialisai dengan teman-teman. Mengobrol dengan mereka akan meredakan pikiran yang sedang tegang.
9. RELAKSASI :
Pada saat anda telah menyelesikan suatu pekerjaan, cobalah melakukan relaksasi. Caranya dengan berendam di air hangat sambil meminum secangkir teh hangat, atau membaca komik dan mendengarkan musik. Badan segar pikiranpun menjadi jernih.
10. MEDITASI :
Ambil waktu sepuluh sampai limabelas menit dalam sehari, untuk memikirkan sesuatu yang indah. Dan berkonsentrasilah lewat pengambilan nafas yang dalam. Caranya, ambil nafas dalam-dalam dan tahan. Rasakan oksigen memenuhi paru-paru anda. Lakukan berulang-ulang. Anda pasti akan merasa lebih ringan. Selanjutnya lakukan peregangan otot, pijat relaksasi atau jalan-jalan menikmati pemandangan yang indah.

Demikianlah 10 ( sepuluh ) kiat dalam mengatasi stress yang mungkin bisa membantu anda apabila mengalami gejala – gejala stress. Kita tidak perlu mengindari stress tapi hadapilah dengan berbekal kiat kiat diatas. Dan ada motto yang sangat bagus dari teman saya yang ingin saya sampaikan kepada anda untuk mencoba mengatasi stress ini adalah :
” APABILA ANDA TIDAK BISA MENENTANG ARUS
MAKA RUBAHLAH POSISI LAYAR ANDA “

Artinya : saya yakin anda tentu tahu sendiri khan ??

BoSan,,,,

kenapa rasanya hidup ini mulai monoton,,,,

statis,,,

jalan ditempat,,,,

bosan,,,


bangun pagi,,,

mandi,,,

kerja,,,

pulang,,

tidur,,

pagi lagi,,,,


huuffftttt,,,,

cORetaN

Waktu kamu lahir,,

kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum

jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal,,,

kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis,,

Senin, 27 Juli 2009

aku tak mengapa

Tak ada yg salah dr smua ini,,

Ini konsekuensi,,

Resiko dr putusan yg udh aq ambil,,

Akibat dr jalan yg aq pilih,,

Aq tak mengapa,,

Mungkin memang keadaan yg tdk mendukung,,

Jika bisa ku putar balik waktu,,

Tentu smua akan berbeda,,

Ku biasa saja,,

Kmu pun hrs biasa saja,,

Aq memang terluka,,

Tp itu krn ulah aq,,

Cinta terlarangnya d virgin kna bgt ya,,,

Kan ku jadikan kau kenangan yg terindah dlm hdp ku,,

Dan,,

Sampai mati,, kisah ini kn ku jaga,, hingga berakhr nafasku,,

Walau kisah ini cuma sesaat,,

Aq akan ttp ada,, kpn pun kmu perlu aq,,

"halluuu..."
"emmm...."

melepasmu

Tak mungkin menyalahkan waktu
Tak mungkin menyalahkan keadaan
Kau datang di saat ku membutuhkanmu
Dari masalah hidupku bersamanya

Semakin ku menyayangimu
Semakin ku harus melepasmu dari hidupku
Tak ingin lukai hatimu lebih dari ini
Kita tak mungkin trus bersama

Suatu saat nanti kau ‘kan dapatkan
Seorang yang akan dampingi hidupmu
Biarkan ini menjadi kenangan
Dua hati yang tak pernah menyatu


Maafkan aku yang biarkanmu
Masuk ke dalam hidupku ini
Maafkan aku yang harus melepasmu
Walau ku tak ingin


Semakin terasa cintamu
Semakin ku harus melepasmu dari hidupku
Tak ingin lukai hatimu lebih dari ini
Kita tak mungkin trus bersama

I’ll let you go

Selasa, 14 Juli 2009

Manusia : Omnivora atau Herbivora?

Ahimsa dan Keseimbangan Ekosistem

Ahimsa harus diapresiasi menurut prinsip-prinsip dharma sebagaimana diajarkan dalam sastra Weda, menurut petunjuk orang suci dan sesuai pengalaman yang dipraktekkan oleh para sadhu. Dengan kata lain, ahimsa tidak harus diapresiasi menurut selera kita masing-masing, apalagi dipahami lewat cara yang keliru dengan menganggap bahwa doktrin ahimsa itu tidak ada hubungannya dengan siklus dan ekosistem alam.
Dalam mata rantai kehidupan atau sering disederhanakan dengan rantai makanan, nyamuk dimakan katak, katak dan tikus dimakan ular, ular dimakan burung elang, dan begitu seterusnya. Mata rantai kehidupan ini dimaksudkan untuk menjaga ekosistem agar tetap seimbang. Siklus ini tidak merupakan pelanggaran atas prinsip-prinsip ahimsa dharma, sebab ia berjalan sesuai dengan hukum alam. Tetapi kalau manusia makan katak, atau makan tikus, dan bahkan makan ular, maka tindakan itu merupakan pelanggaran berat atas doktrin ahimsa dharma.
Keseimbangan ekosistem terganggu karena manusia yang melanggar prinsip-prinsip ahimsa. Dan, dewasa ini semakin banyak manusia mengkonsumsi katak, ular atau tikus, maka konsekwensinya DB semakin merajalela. Dengan kata lain, prinsip-prinsip ahimsa itu implikasinya sangat luas, tidak hanya menjaga kesehatan dan meningkatkan vitalitas kehidupan serta pencerahan spiritual, juga menjaga keseimbangan ekosistem alam.
Munculnya doktrin bahwa ahimsa dharma bersifat kaku dan hanya bisa diberlakukan bagi manusia saja, tentu tak benar. Ajaran ahimsa bersifat universal dan melampau pengertian-pengertian sektarian. Justru karena sebagian besar manusia yang hidup dewasa ini tidak mengikuti prinsip-prinsip ahimsa, menyebabkan terjadinya ketidak-seimbangan alam seperti pemanasan global dan munculnya berbagai penyakit yang mengerikan.
Penyakit-penyakit yang mengerikan itu muncul simultan dengan mulainya manusia mengembangkan kebiasaan-kebiasaaan makan makanan yang aneh, seperti daging katak, tikus, dan ular. Terutama campur tangan manusia yang terlalu jauh dalam memerkosa alam, juga menyebabkan munculnya banyak penyakit aneh dan mengerikan. Flu burung salah satu contohnya.
Sesuai aturan hukum alam, binatang seperti ayam secara kodrati sebagai makhluk pemakan biji-bijian. Tapi, dewasa ini, ayam-ayam dipaksa menjadi kanibal dengan memakan makanan konsentrat yang terbuat dari olahan daging sapi sisa (jeroan dan daging buruk yang tidak bisa dimakan manusia). Konsentrat itu diproduksi oleh industri makanan ternak di Amerika dan disebarkan ke seluruh dunia. Inilah sebuah resiko dari suatu produksi massal.
Idealnya, manusia kembali pada alam dan menyerahkan pelestarian bumi ini kepada seleksi alam. Memang alam itu akan cenderung berkembang menjadi tidak teratur, apabila alam dibiarkan berkembang secara alami tanpa pengaruh gaya dari luar, seperti campur tangan manusia. Namun, menurut teori Entropi, justru dalam ketidak-teraturan alam itu, terjadi keharmonisan dan keseimbangan ekosistem. Hutan yang dibiarkan berkembang sebagaimana adanya tanpa campur tangan manusia, akan berkembang tidak teratur karena berbagai jenis tanaman akan tumbuh dengan sendirinya secara alami. Hutan yang tidak teratur ini justru lebih seimbang secara ekosistem dibandingkan dengan hutan kelapa sawit yang monokultur.
Konsep "seleksi alam" ini sekaligus membantah bagian pernyataan penanya yang mengatakan bahwa manusia bisa menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk melakukan pembunuhan demi melestarikan kehidupan atau demi menjaga agar makhluk yang dibunuh itu populasinya terkendali. Pendapat ini bisa digambarkan dalam ilustrasi sederhana berikut ini. Seumpama saya ingin populasi ayam, kambing atau sapi, terkendali, maka saya harus memakan daging ayam, kambing atau daging sapi, agar populasinya terkendali atau tidak membludak. Dengan berat hati, saya harus katakan, gagasan ini sangat berbahaya. Sebab, jika saya ingin membatasi populasi manusia, apakah saya harus makan daging manusia?
Ikan-ikan di laut tidak pernah menumpuk memenuhi permukaan laut, bukan karena disebabkan oleh manusia yang mengkonsumsinya, melainkan lebih disebabkan oleh seleksi alam. Ikan-ikan kecil dimakan oleh ikan yang lebih besar, dan ikan lebih besar dimakan lagi oleh ikan yang lebih besar lagi. Demikianlah keteraturan hukum alam itu berjalan dari dulu hingga sekarang tanpa menimbulkan dampak negatif kepada keseimbangan ekosistem. Namun, belakangan manusia menangkap ikan-ikan kecil dalam jumlah yang tidak terbatas sehingga ikan-ikan besar kekurangan makanan, dan sebagai akibatnya emosi kemarahan yang dipantulkan ikan-ikan besar yang kelaparan tersebut mempengaruhi pemanasan global. Laporan penelitian ini pernah disampaikan Wakil Presiden Amerika Al-Gore menjelang seminar Internasional Pemanasan Global di Bali, beberapa waktu yang lalu.
Ahimsa artinya tidak melakukan pembunuhan, seperti kata Bhagawan Katyayana dalam Sarasamuccaya: ahimsa ngarania tan pamati-mati. Implikasi dari pengertian ini sangat luas dan harus dilihat kasus per kasus. Dalam kasus Mahatma Gandhi dan kambing yang dikutip di atas, ini harus dikecualikan. Sama dengan ayam-ayam yang terinveksi flu burung, harus dimuskahkan. Tindakan ini sama dengan mengambil kanker dari dalam tubuh seseorang untuk menyelamatkan jiwa orang tersebut. Jadi, memusnahkan kambing dan ayam yang terinveksi penyakit, dimaksudkan untuk menyelamatkan kehidupan yang lebih luas. Tindakan ini dikecualikan dari himsa karma karena bukan merupakan bentuk kekerasan.
Yang tidak dikecualikan dari himsa karma bila seseorang membunuh semata-mata demi kepuasan lidah dan isi perutnya, apalagi itu dilakukan secara berencana dan penuh kesadaran. Jadi kalau seseorang membunuh binatang dengan berencana dan sadar, lalu memasak dan selanjutnya memakannya, itu melanggar prinsip-prinsip ahimsa.
Mengapa demikian? Manusia bisa menjadi herbivora dan menjadi konsumen pada tingkat pertama dalam siklus mata rantai kehidupan. Artinya, manusia bisa hidup tanpa harus memakan daging, ikan, dan telor. Dalam memahami wawasan ini kita harus mengerti apa yang dimaksud mata rantai kehidupan itu. Landasan utama rantai pemangsa adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen ke-1, dilanjutkan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.
Sebagai penjelasan tambahan, bisa dikemukakan di sini bahwa tumbuhan hijau sebagai produsen pertama menerima energi dari matahari. Selanjutnya hewan herbivora menerima energi dari tumbuhan hijau, dan siklus berikutnya, hewan karnivora memangsa hewan herbivora, demikian seterusnya. Jadi, sebenarnya makhluk hidup memerlukan energi untuk mempertahankan eksistensi kehidupannya. Hanya saja, makluk hidup menerima energi dari sumbernya yaitu matahari melalui cara yang berbeda-beda. Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.
Masalahnya kini, dimanakah posisi manusia? Pendapat pertama, tempatkan manusia sebagai omnivora atau pemakan segala. Dalam arti ini manusia bisa menjadi konsumen pertama, kedua, atau ketiga. Sebagai konsumen pertama manusia hanya menjadi pemakan tumbuhan hijau, sedangkan sebagai konsumen kedua dan ketiga, manusia boleh makan hewan herbivora dan hewan karnivora. Pendapat kedua, memasukkan manusia ke dalam kelompok herbivora atau pemakan tumbuhan hijau. Artinya manusia hanya sebagai konsumen pertama yaitu hanya memakan tumbuhan hijau. Namun. dalam kenyataannya, manusia adalah mahluk yang sangat istimewa; ia bisa menjadi hanya pemakan tumbuhan hijau, pemakan segala (hewan herbivora dan karnivora), dan bahkan yang lebih hebat lagi, manusia bisa menjadi "tidak menjadi pemakan segala" karena ia bisa menyerap energi matahari secara langsung seperti pengalaman para resi yang melakukan pertapaan di atas salju pegunungan Himalaya.
Dalam argumentasi dari pendapat pertama di atas yang menempatkan manusia sebagai makhluk omnivora, menegasikan bahwa manusia menjadi pemakan segala semata-mata karena dilihat secara realitas manusia menjadi pemakan segala dalam realitas kehidupan sosial di tengah-tengah masyarakat. Sedangkan argumentasi dari pendapat kedua yang menempatkan manusia sebagai makhluk herbivora, menegasikan bahwa secara biologis manusia bukanlah pemakan segala, melainkan hanya pemakan daun hijau. Misalnya, struktur gigi manusia yang tidak mempunyai taring seperti dalam binatang karnivora, jelas tidak dimaksudkan untuk memangsa binatang. Daging cocok untuk binatang yang memiliki perut pendek sehingga tidak mengalami pembusukan lebih lama di dalam perutnya. Secara biologis, perut manusia 20 kali lebih panjang dari perut binatang, sehingga makanan daging tidak cocok untuk manusia. Secara alami manusia juga bukan carnivora. Jika manusia menemukan binatang, ia akan menyeleksi dagingnya, memasaknya dan menyajikannya, lalu memakannya. Berbeda dengan binatang carnivora seperti harimau yang secara alami akan memangsa binatang buruannya sampai tuntas.
Silang pendapat, apakah manusia tergolong kelompok omnivora atau sebaliknya herbivora, sudah berlangsung lama dalam gelanggang kehidupan bersama di tengah-tengah masyarakat kita. Namun, sampai hari ini, faktanya manusia memang bisa bertindak baik sebagai omnivora maupun herbivora. Semestinya kita tetap membiarkan silang pendapat itu tergelar sebagaimana argumentasi yang dikemukakan oleh masing-masing pihak. Ini semata-mata untuk proses pembelajaran dan memberikan pilihan-pilihan yang bebas kepada setiap individu dalam menentukan sikapnya.
Dengan kata lain, tidak terlalu penting mencari kesimpulan yang benar dari silang pendapat di atas, apakah manusia itu makhluk omnivora atau herbivora. Yang lebih penting justru mencari jawab atas fakta sejarah bahwa dalam satu babak sejarah kehidupan manusia, doktrin ahimsa justru muncul ke permukaan sebagai model ideal kehidupan manusia yang mewakili tingginya peradaban spiritual. Santi Parwa, bagian dari Mahabharata, menyerukan demikian: "ahimsa adalah dharma yang tertinggi' (ahimsa paramodharma).
Munculnya doktrin ahimsa dharma dalam evolusi pemikiran Hindu (Mahabharata) jelas berangkat dari penderitaan-penderitaan yang dialami manusia karena melanggar ketentuan-ketentuan alam sebagaimana diamanatkan dalam kitab suci Weda. Akibatnya, manusia berusaha menyelaraskan hidupnya dengan alam untuk menghindari penderitaan-penderitaan yang menimpanya. Praktek ahimsa dharma selaras dengan hukum-hukum alam.
Sains modern, dengan logikanya, mencoba mengungkapkan rahasia-rahasia kitab suci yang bersifat transcendental. Pengelompokan manusia kedalam jenis makhluk herbivora dan bukan omnivora adalah berdasarkan penemuan sains modern. Dalam arti ini, vegetarianisme, yang merupakan bentuk idial penerapan ahimsa-dharma dan sesuai dengan martabat manusia sebagai makhluk herbivora, telah mendapatkan legitimasi baik secara spiritual maupun sains modern.
Spiritual dan Sains bisa paralel dan gayut, seperti dikatakan Michael Talbot (1981): "Mistik telah mengetahui ribuan tahun yang lalu ketika sains baru mengetahuinya sekarang". Misalnya, pendapat para resi dalam Upanisad yang mengatakan bahwa matahari adalah sumber energi, sepenuhnya dibenarkan oleh sains modern dewasa ini. Jadi bagaimana mungkin kita mengklaim, seperti klaim dari penanya di atas, bahwa doktrin agama Hindu yang bersumber dari kitab suci Weda, khususnya doktrin ahimsa, tidak berhubungan dengan rta atau hukum alam semesta.
Jadi, kita tidak boleh mengabaikan petunjuk Manawa Dharma Sastra berikut ini, yang menyatakan ada tujuh orang yang terlibat dalam kegiatan berdosa akibat membunuh: (1) orang yang menyuruh membunuh; (2) orang yang melihat pembunuhan itu tetapi tidak memprotesnya; (3) orang yang membunuh; (4) orang yang menjual daging; (5) orang yang memasak daging; (6) orang yang menyajikan daging yang sudah dimasak; dan (7) orang yang memakannya.
Brahma Vaivarta Pur?na, bagian Krsna-Janma-Kana 185. 180, mendukung pendapat Resi Manu di tadi: a?vamedham gav?lambham, sanny?sam pala-paitrkam, devarena sutotpattim, kalau paƱca vivarjayet. Artinya, "ada lima kegiatan yang dilarang pada Zaman Kali ini, yaitu: melakukan korban kuda (a?vamedha); mempersembahkan daging sapi dalam upacara (gav?lambha); menerima sanyasi; mempersembahkan daging kepada leluhur; mendapatkan anak melalui istri saudara kandung yang lebih tua".
Memperhatikan uraian-uraian panjang tadi, khususnya siklus mata rantai kehidupan, sebenarnya manusia tidak memerlukan daging, ikan dan telor dalam segala keadaan. Artinya, bagi manusia, makan daging, ikan dan telor, bukan merupakan tuntutan hukum alam, melainkan masalah selera dan pilihan hidup.

http://saradbali.com/edisi99/susila.htm

Senin, 13 Juli 2009

~* M E N Z A *~

menza,,,, I'm in love,,,
masa lalu yang indah untuk di kenang,,,
indah juga untuk diulang,,, ^_^

semua berawal dari menza,,,

semua ada di menza,,,

awal kisah cinta,,, "menza cilandak"

perkelahian,,, "1 Maret 2005"

ada-ada aja,,,

love menza deh pokoknya,,,

Sedih dan Gelisah??

Kita tidak bisa hidup hanya dari mimpi saja,,
Untuk itulah kita dikaruniai kemampuan untuk mewujudkan mimpi itu,,

Jangan memberi harapan sedikitpun,,
Pada hal-hal yang sebenarnya ingin kau hindari,,

Hadapi kenyataan hidup dengan penuh ketegaran,,
Jangan berpikir sedikitpun untuk melarikan diri,,
Karena jalan hidup yang sudah dipilih harus dilalui juga,,

Kesedihan tak bisa mengembalikan apa yang telah lewat,,
Kegelisahan tak bisa memperbaiki kesalahan,,
Lalu mengapa kita harus sedih dan gelisah??

Cinta itu,,,

Cinta yang dibasuh dengan air mata,,
Akan selalu tetap murni,,
Dan indah senantiasa,,

Ketika cinta memanggilmu,,
Maka dekatilah dia,, walau jalannya terjal berliku,,
Jika cinta memelukmu,,
Maka dekaplah dia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu,,

Cinta itu,,
Antara kau dan aku,,

Minggu, 12 Juli 2009

Take me to your heart - MLTR

Hiding from the rain and snow
Trying to forget but I won't let go
Looking at a crowded street
Listening to my own heart beat

So many people all around the world
Tell me where do I find someone like you girl


Take me to your heart take me to your soul
Give me your hand before I'm old
Show me what love is - haven't got a clue
Show me that wonders can be true

They say nothing lasts forever
We're only here today
Love is now or never
Bring me far away

Take me to your heart take me to your soul
Give me your hand and hold me
Show me what love is - be my guiding star
It's easy take me to your heart

Standing on a mountain high
Looking at the moon through a clear blue sky
I should go and see some friends
But they don't really comprehend

Don't need too much talking without saying anything
All I need is someone who makes me wanna sing

Kamis, 09 Juli 2009

Heal The World

Ther's a place in your heart
And I know that it is love
And this place could be much brighter than tomorrow
And if you really try
You'll find there's no need to cry
In this place you'll feel there's no hurt or sorrow

There are ways to get there
If you care enough for the living
Make a little space
Make a better place...

Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for you and for me

If you want to know why
There's a love that cannot lie
Love is strong
It only cares of joyful giving
If we try
We shall see
In this bliss
We cannot feel fear or dread
We stop existing and start living

Then it feels that always
Love's enough for us growing
So make a better world
Make a better world...

Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for you and for me

And the dream we were conceived in
Will reveal a joyful face
And the world we once believed in
Will shine again in grace
Then why do we keep strangling life
Wound this earth
Crucify its soul
Though it's plain to see
This world is heavenly be God's glow

We could fly so high
Let our spirits never die
In my heart I feel you are all my brothers
Create a world with no fear
Together we cry happy tears
See the nations turn their swords into plowshares

We could really get there
If you cared enough for the living
Make a little space
To make a better place...

Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for you and for me

Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for you and for me

Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for you and for me

There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for you and for me

There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for you and for me